9.11.10

Mimpi nggak

Beberapa waktu lalu, seorang kawan bali ngajarin self hipnosis. Dia ngajarin 2 kali, cuma 5 menit.
Pengajaran pertama, sukses. Gw waktu itu optimis dan iklas bukan main. Pasrah yg gembira. Gw cheerful kembali, dan bahkan sampe bilang ke suami: sayang, aku gamau sedih lagi.
Waktu itu, pengajaran bilang: iklas. Iklasin aja tu penyakit ada. Iklasin juga utk pergi.
Dan berhasil waktu itu. Pikiran gw tenang sekali..

Pengajaran kedua, dia nanya2 mimpi gw kedepan apa, dan begitu tau soal sekolah lanjutan dan pgn baby, doi langsung menyuntikan ide2 akan mimpi itu kedalem kepala. Bahwa gw bisa mendapatnya.
Dan oh.. Gw ombang2 lagi. Karena gw, sudah belajar utk iklas akan belasan kertas yg aku tempel di dinding berisi target2 beberapa waktu kedepan.
Kini, dibahas lagi. Aku jd inget kalo aku gamau sakit. Padahal dah menghipno diri kalo pasrah..
Sekarang, ada sedikit rasa trembling lagi.

6.11.10

Abu

Rasanya ga percaya, di layar kaca, tampak gambar orang2 berwarna hitam putih-abu2. Dan bukan permainan potosop atopun salah kamera. Tapi nyata, orang2 yg bener2 berwarna abu. Tak ada kilapan warna kaos merah pendukung MU, atopun ijo kebaya ibu2. Semua abu.
Mereka semua, terselimuti oleh debu dari dalam gunung. Seperti patung hidup. Yang beribu2 jumlahnya.
Debu dari dalam gunung itu, biasanya diambil untuk buat gedung tinggi jakarta, rumah2 beton..
Bahan bangunan itu, menyelimuti manusia yg kecil dan ringkih, tanpa sisa.
Aku gabisa ngebayangin gimana orang bisa hidup berliputi semen. Menjadi patung hidup.
Rasanya sedih.
Tapi juga kagum, betapa kuatnya mereka yang terselimuti debu semen itu, dengan tetap senyum dan melanjutkan hidup.
Iya, ga ada yg patut disesali dalam jalanin hidup. Kita cuma ngejalanin dan ngelanjutin jalan. Susah ato nggak, kita tetep maju.
Ayo, kita saling share. Saling bantu.

5.11.10

Iklas deh

Kamu tau? Aku akhirnya sampai pada pemikiran "hey, ini bukan badanku. Aku cuma dititipin. Tugasku yang bringing it alive.. Kalo emang badanku ini badan yang rusak, yah, so be it. Aku bakal ngehidupin ni badan rusak jadi badan rusak ter asik!"

Yap, setelah beberapa waktu, dalam 4 bulan ini aku terima berita sakit itu, aku emang stress dan jatuh semangat luar biasa. Rasanya semua mimpi yang kurancang untuk jadi orang besar, lukisan laku 6 juta euro, aku bermanfaat bagi umat, ancur..
Ah, jangan lagi bicara baby. Sudah berapa lama ini mindset kuubah atas fitrah seorang ibu itu..
Kupikir, even if I survive it, mungkin gen rusak ini bisa ada di babyku, jadi bikin dia lebih sakit nanti. Aku gatega.
Dan if I survive it, masih banyak bayi lain yg butuh ibu.. Tinggal pilih yg cakep2 aja.. (Hyeh.. Tetep milih)
Berapa lama ini, aku belajar banyak. Belajar ikhlas. kata suamiku, kalo aku stress, badan langsung reaksi kuat. Jadi, think of happy thought aja. 'I love the way you live the life with passion.' Katanya. 'Kamu energiku. Kalo kamu semangat, aku juga semangat.' Dia bilang.

Live it to the fullest. Ga peduli berapa lama. Hidupin badan rusak ini. Be happy.

Beberapa waktu kemaren aku ketemu sesama penderita sakit ini. Dan dia bilang, 60persen yang nyembuhin: self healing. Yakin aja kalo akan sembuh, sembuh, sehat, sehat.

seorang kolegaku orang bali yang bisa meditasi, ngajarin aku self hipnosis. Dia ngeyakinin kalo semua penyakitku itu bisa lepas kalo kuijinin. Seperti melepas semua amarah, dendam, semua yg dipendem sendiri di hati, relakan, maafkan. Ijinkan mereka pergi. Dia ngasih 4 kata ajaib: I'm sorry, forgive me, I love you, thank you.
Dan, I felt better then.
Perasaan rela itu ternyata menyenangkan, iklas, adem.

Jadinya nih sekarang, aku pasrah. Aku dah rela. Ni bodi emg bukan punya gw kok, terserah yang punya mau dikasih apaan. Mau diambil penyakitnya lagi ya monggo. Aku cuma bertugas menghidupkannya dengan baik kok. Amin..

Tapi ya, entah kenapa, aku optimis aku akan baik baik saja..
Whatever will be will be.