Aku hanya ingin melihatmu di
setiap pagi hari,
elusan sayangmu di atas perut telanjangku,
ciuman lembut di atas bibir kotorku yang aku sendiri tak berani,
menjadi alasan menyenangkanku untuk membuka mata yang biasanya berat
pertama kali
di pagi hari...
hanya untuk melihat wajahmu,
mata membengkak,
muka berkilap,
bibirmu membuat senyum paling indah...
(pagi.. bisikmu)
dan.. (selamat tinggal.. begitu isyarat mata besarmu yang habis, kuciumi tadi malam..)
Begitu setiap saat.
Dan aku hanya tersenyum..
Saat ini ada.
Saat ini juga tak pernah ada.
Ada karena memang ada.
Tak Pernah ada karena tak boleh ada..
Mataku mendambakannya..
Senyumnya yang mahal tapi menyenangkan,
matanya yang seringkali tak peduli..
lengan besarnya yang menarik erat
tubuh kecil ini,
menjadi satu..
Hidungku masih ingin membauinya..
bau kepala besarnya yang plontos dan berkeringat..
bau hangat bahunya yang menyekap udaraku..
Bibir kenyalnya yang tak mau melepas seluruh tubuhku di malam datang..
Aku senang..
Bahagia..
Aku merasa penuh..
Tak peduli semua.
Tak Peduli salah.
Tak ada..
Semua menjadi baik. Benar.
Aku Cinta Kamu..
Hati Kecilku yang merah menyala bila mengingatmu,
menjadi bening dipelukmu..
menjadi besar, seluas galaksi raya,
dalam, sedalam banyu biru yang dipenuhi mahluk cantik berpendar-pendar..
hangat, sehangat pijar pagi hari di pegunungan salju, di awal musim semi..
Untukmu, aku bersedia menghanguskannya
menjadi abu, agar terbang
menyatu dengan debu-debu di udara dunia..
menyampaikan pesan pada seluruh mahluk,
bahwa aku mencintaimu..
tanpa aku perlu merusak pendengaranmu
dengan pengakuan tak boleh..terlarang..
Biar saja angin, udara, dan debu jalan yang menyentuhmu..
angin lembut di pagi hari kau bangun..
menyelimutimu,
menyeka pipimu,
mencium geliat bahumu yang menguap untuk pertama kali
di pagi hari...
Di sana,
kuselipkan abu cinta yang dihempaskan angin nakal,
dari rindu tak boleh, yang tersimpan aman namun melonjak-lonjak keluar,
untuk mengatakan betapa cintanya..
Aku hanya ingin melihatmu di pagi hari...
Ini semua tak pernah ada..
namun memang ada..
Aku hangus..
Tapi pelukmu hidupkan aku lagi...
Walau hanya sekali,
untuk kemudian hangus lagi..
oleh rindu..
Dan terus berjalan dalam dinginnya
abu hangus yang renggang,
bertemu angin kehidupan..
Hangusku, memang hanya hangusku..
aku hanya ingin kamu hidupkan aku sekali lagi..
3 komentar:
ncib, lu ga takut kena UU pornografi ? ^^
yanggak lah. ini kan fiksi dan ga dipublikasikan.
Pueh..pueh..pueh....
Kalo itu yang bikin tessa gw rada percaya neng, dah merit
Lu....pehh..pehh..pehh...
Jian... meluap-luap... fantasy nek...
Posting Komentar