23.10.08

art is not administration . hanya admin sejati yang berkutat pada formulir.

Esensi dari karya seni adalah seni itu sendiri. Ini adalah situasi dimana siapa yang membuatnya tidak lagi menjadi penting. Amatlah tidak adil bila suatu hasil kreas jenius menjadi dimentahkan macam barang sengketa yang bersalah hanya karena raga si pembuatnya, lata belakang pembuatnya, ambiguitas siapa..
keindahan adalah keindahan.
Apabila ingin meributkan kreasi, maka ributkanlah saja kreasi. bukan siapa. itu tak lah lagi penting. siapa dalam karya seni ditentukan oleh karya seni itu sendiri. bila merah, maka ia adalah merah.
Biarlah karya seni bicara, menunjukkan dirinya sendiri.
Let the art speaks itself...
Bukankah itu sebabnya penulis novel menggunakan nama samaran?
Karena imaji, kreasi, seni, mempunyai nama dan identitas lain. Bukan sehari-hari kita sebagai..
Karena imaji adalah buah pemberontakan yang tak pernah tenang dari nyata. Buah pembelajaran diri. Apabila dalam nyata adalah kapten pemberantas sangar dan tak peduli, maka bisa saja dalam imaji menjadi anak manis berhati selembut domba surgawi yang gemar berenang di kolam madu sambil minum susu murni lembang. Begitu pula sebaliknya. Biarlah keajaiban tetap berada dalam seni...

Tidak ada komentar: