Naik kereta sudah pasti telat. Dijamin! 80 %!!
Tapi kenapa nona tetap suka naik kereta?
Pertama, Murah.
Buat yang pulang pergi bandung jakarta seminggu sekali, harga parahyangan bisnis 20 ribu (sekarang 25) sangat membantu. kalikan 8,buat satu bulan. 25 x 8 =200K. Eksekutif, sekarang 40K kalau ga salah. Kereta an sich. siyalnya, kalo telat bangun atau memang lagi pengen yang agak beradab, maka nona lebih memilih Argo Gede 50K. kalikan 8. Argo sebulan = 400K. skali lagi ini kereta an sich. harga yang hampir sama seperti sepatu Zara 70 persen. Bandingkan dengan travel yang paling murah, Baraya, 45K. standarnya hare gene RP65K. kalikan 8, oh oh bukan cuma Zara, tapi Next, Nine West, bahkan Loubotin - yang diskon 80 persen tentunya- juga bisa jadi koleksi tambahan tiap bulan...
ini baru soal harga.
Kedua, LEGA!!
Pegel? Bisa berdiri, ngulet, senam kaki tae bo, terserah, asal ga takut disangka gila. Dan paling enak kalau lagi kosong, empat bangku atau bahkan satu gerbong bisa menjadi milik sendiri. Terserah mau tidur dimana sambil ongkang kaki.
Ketiga, JARAK
Sejak sistem baru, stasiun ini banyak berhenti secara legal di beberapa tempat: Bekasi, dan satu tempat lagi. Selain Jatinegara dan Gambir tentunya.
Karena kantor dan tempat tidur ada di Cikini, tentu saja berhenti di Gambir sangat menguntungkan. palagi dengan kebiasaan berhenti berhenti di stasiun lain untuk menunggu giliran, lebih senang lagi bila berhenti 'ilegal' di Manggarai, apalagi Cikini, tinggal jalan lima menit ke kantor. kalo sudah begitu, rasanya, Haleluya Alhamdulilah ketika berhenti. apalagi kalau tepat waktu.YEEYYY...
Keempat, LAIN-LAIN
Pemandangan asri, gunung hijau luas, sungai bersih, sampai bagian kota jakarta kumuh di manggarai yang selalu merangsang otak dan empati berjalan untuk seminggu penuh setelahnya. Jalur kereta yang seharusnya tak kenal macet.
KEKURANGANNYA apa?
duh, ngeluuuh mulu.. tapi sebagai negeri yang bisa keringetan jungkir balik gara2 makanan, tentu ngeluh adalah proses hidup yang menyenangkan..
merasa capek karena tidak melakukan apa2..
nih,
Pertama, KETEPATAN WAKTU!!!
jelas, ini yang paling penting dari transportasi. Punctuality. KetepatanWaktu. Seperti para prima balerina yang mendahulukan ketepatan setiap langkah tari.
Pagi ini, nona naik Argo Gede jam 6 pagi. Ini tepat perginya. Nona sih ga keberatan kalau 5 menit telat perginya, sapa tau ada ibu2 yang lari2 ngejar kereta, ditinggal kereta kan ga enak banget.. pernah ngerasain itu.. lari2 sambil bawa bantal dan baju2 hasil cucian (halah, emang tukang cuci..) ngejar kreta.
di tiket, mrka menjanjikan tiba pukul 08.52. artinya tiga jam kurang delapan menit. padahal, argo gede ini, pernah mencapai rekor dua setengah jam perjalanan saja. ajaib, dan super menyenangkan.. yang cuma terjadi sekali seumur hidup rasanya.
Lalu, dengan banyak berhenti di tengah perjalanan, menunggu giliran, alhasil tiba di Gambir pukul 9.52. tepat satu jam. ini belum parah, mengingat kejadian stasiun Cakung yang terbakar, total 7 jam perjalanan Bandung - Gambir. dengan kereta yang sama, Argo Gede. Tanpa ada pemberitahuan, penenangan penumpang, pelayanan-pelayanan lain. penumpang hanya dibiarkan menunggu manis di kursinya masing masing sambil dibiarkan bertanya-tanya da menebak-nebak sendiri. Itu sih Argo Gede, kereta Bandung-Gambir terenak. Bagaimana dengan kereta ekonomi? seperti kambing terbakar menunggu disate. atau mungkin, memori manusia itu adalah sebuah gen yang turun menurun, sehingga kerinduan akan rasa tersiksa terpangga terhimpit di kereta jaman kumpeni dulu, selalu menjadi momen yang ingin diulang dengan suka rela... aku sih gak mau.
Coba, berapa banyak kereta api yang tepat waktu yang pernah kita tumpangi? bulan ini, satu buat saya. Parahyangan jam 5.15 dari Gambir - Bandung Sabtu sbuh kemarin. tepat, tiga jam, plus 15 menit: 8.30. oke, gak tepat-tepat amat, tapi 15 menit juga rekor buat parahyangan tercinta. Disini, hirarki harga juga berpengaruh. Parahyangan, perjalanan nomal adalah 3 jam 40 menit. Argo Gede, perjalanan normal mencapai 3jam 15 menit. Biasanya Argo Gede didahulukan. Tapi karena Argo gede tak semahal dulu, yang mencapai 75K, berbanding lurus dengan ketepatan waktunya, bukan waktu anak emas.. sering tidak didahuluan seperti dulu..
Ah, kereta telat? pasti.. yang beda adalah, berapa telat?
Saya masih berharap Argo mejadi dua jamBDG - GBR.
Kedua, ROKOK, PESING, PENGAP
Argo Gede tak mengalami ini untungnya. memng segi kenyamanan adalah fakto utama yang dijual argo gede. Luas, kursi empuk, pendingin ces pleng, tivi dengan film2 box ofis (entah box mana. tadi pagi: Srimulat, untuk pertama kalinya), petugas-petugas yang ramah selalu senyum, kamar mandi lebih cukup lapang dan bersih terawat, jendela besar, intinya, Nyaman! yang anda perlu siapkan hanya jaket tebal kalau tak tahan dingin. Jadi dari segi kelemahan segi ini, Argo lewat.Tidak mungkin ada rokok, karena ber-ac. Tdak pesing, karena terawat. Dan tidak pengap, tentunya, karena tidak begitu banyak kursi penumpang, luas, dan bersih.
Ini soal Parahyangan. Kreta kelas Menengah Bdg-Gbr.
-rokok.
Parahyangan Bisnis, yang termurah, adalah tempat dimana banyak sekali terdapat bapak-bapak merokok dengan mimik muka bahagianya.. seolah surga.. dengan jendela udara yang sebenarnya cukup kecil untuk mengajak asap rokok keluar dan kipas angin seadanya, seringkali asap rokok itu memenuhi satu gerbong. ini baru satu orng,bayangkan satu gerbong berisi limapuluhan orang ada lima orang perokok saja. waduuuh.. baju rapi mas-mas sebelah yang sudah disetrika dari rumah dengan pengharum semanis permen, dijamin tak akan keluar dengan sama.. kalau sudah begini, semua jendela kecil usahakan kami buka, walau kadang hanya setengahnya, karena yang lain, macet, rusak, dol, dan sebagainya.. akhirnya, banyak diantara para penumpang, terutama-herannya-ibu-ibu yang sedang menggendong bayinya, hanya pasrah dengan jatuh tertidur. malah pernah saya lihat gambar yang tidak menyenangkan, bapak-bapak berseragam biru kereta api, dengan cuek mengasapkan rokok padahal jelas-jelas ia sempat melihat dibelakangnya ada seorang ibu dengan bayi kecil yang belum genap lima bulan. Bajing. ketika ditanya kenapa ibu itu gak protes, dengan tenang ia bilang, 'oh, bapaknya juga sering kok ngerokok sambil bawa si bayi..' olala..super duper tolol..'nih, bayinya gak papa..'tambahnya. di situ para perokok itu bilang: 'Mbak, ini kan tempat umum'..dan seharusnya gak perlu peraturan khusus untuk punya otak waras yang bilang ,'jangan ngerokok di tempat umum'. bukan hanya asapnya yang ga enak dihirup orang lain, merusak wangi baju, tapi juga abunya yang berbahaya, panas, dan bila terbawa angn, bisa menyusup di mata, membakar kulit, ini sangat mahal buat perempuan!! dan bapak-bapak perokok itu menuntut perempuan mulus?
-Pesing
parahyangan, entah kenapa, selalu berbau pesing, selain asap2 lain. mungkin petugasnya mendahulukan kamar kecil sebelum mengepel gerbong, dengan kain yang sama. Baik Bisnis ataupun eksekutifnya.
-Pengap
dengan jendela kecil yang sering macet, kipas angin kecil diatas kepala untuk empat bangku, ditambah bau pesing dan asap2 dan penuhnya penumpang, tentu Parahyangan bisnis pengap, alias kurang udara segar. tapi jelas-jelas buat saya lebih baik memilih Parahyangan kelas bisnis dibanding Eksekutif, diluar harga. Eksekutif ini, yang sedianya adalah bentuk degradasi kecil dari Argo Gede, cukup sumpek, dan sering bau apek. seperti karpet kebanjiran yang gak kering-kering. Parahnya sulit menemukan udara segar disini. Jadi kalau mau memilih yang nyaman, mending langsung Argo Gede.
Ketiga, Kesigapan Petugas
di bayangan saya, sesama alat transportasi saling mendukung. Seharusnya KAI juga memiliki mobil/ bis darurat yang disediakan di tik titik tertentu untuk antisipasi keterlambatan keretanya..
dan kesigapan petugasnya untuk menyamankan penumpang secara psikologi, yang tidak hanya dengan senyuman seperti ingin membodohi anak cengeng. ini negeri sudah penuh orang pintr bung, orang-orang yang butuh alasan atas setiap ketidaktepatan.
ah, kembali lagi ke waktu.. hanya waktulah yang membuat KAI BDG-GBR sempat terpuruk oleh adanya TOL 2 jam kurang itu. apabila tidak ingin ditinggalkan penumpang dengan income terbesar tiap harinya itu, sebaikna perbaikilah dari segi waktu.
ata mungkin memang, dengan berat hati yang bisa diucapkan hanya, 'Yah, maklumlah.. orang endonesa..'
seperti nona yang berlindung dibalik telatnya kereta hari ini, padahal seharusnya memang bangun lebih pagi agar dapat parahyangan jam 4 tadi pagi.. oh oh.. takguna..
Lalu, kenapa gak travel?
gampang aja. lebih murahkereta, lebih lega kereta, suka macet di gatsu, dan yang paling penting.. travel2 bdg-cikini yang dekat dengan kantor pada apek.
3 komentar:
Then it would be recommended to ride Paraahyangan with a face mask. So get cheap travel while maintaining healthy lung
pilihan traveling bdo-jkt udah banyak, lu masih setia ma KA. udah tau efeknya segitu MANTAP ^^
--> berly: face mask? hmm.. i already covered the whole face with jeans jacket..
--> gue kan miskin tes, tukang tidur pula.. ngeluarin 200rb pake jasa lu ama 20rb buat tidur sama aja buat gue.. hahaha..
Posting Komentar