Kamu adalah Apa yang Sering Kamu Pikir..
Mikir Apa Kamu Hari Ini?
Hari ini aku pikir aku adalah seorang perempuan mafia kaya berkulit halus berpakaian hitam mahal Dolce Gabbana, sepatu tinggi merah satin manolo blahnik, tas batik halus warna merah yang dibuat khusus para dayang istana solo untuk pputri-putri keraton, dengan kacamata hitam buatan Dior keluar dari sebuah gedung tua menuruni tangga ditemani dengan belasan pria bodyguard berpakaian rapih dengan rahang kokoh seperti model-model celana dalam pria dari itali yang tak memiliki ekspresi lain selain cakep dengan mata awas mereka yang melihat ke segala penjuru menjejak segala macam senjata, ketapel, batu, pistol, panah, bahkan orang memegang kertas yang tak kalah tajam dari sebilah pisau mangga.
Mereka mengiringi aku memasuki bmw convertible hitam setelah memastikan tidak ada bom di balik setir, bagasi dan cell phone.
lalu pergi.. diikuti oleh tiga mobil.
menuju istana negara antah berantah bukan indonesia dan amerika, minum teh kwan lin bersama ibu sekretaris negara, bermain golf kecil bersama sang komandan, membicarakan musik dan lukisan bersama para anggota kabinet... bukan indonesia apalagi amerika..
dan mereka bilanghal-hal gak penting: "nonagayo, berkat kehadiran anda, acara perburuan rusa tahunan negara, dihapuskan, bahkan peraturan hukuman kursi listrik sudah diterapkan (hahaha.. anda kan tahu saya gak suka hukuman mati. siksa aja..)."dan mereka menunjukkan daftar usulan-usulan kebijakan yang perlu diterapkan pada bangsa.
diantaranya: keharusan mentransfer ilmu pada orang lain seperti menularkan kegilaan akan keindahan, adanya ruang rokok di beberapa titik di kota-kota ini dan tak boleh di luar itu, memperkecil impor beberapa barang, memperbesar jumlah ekspor beberapa barang termasuk "rumput yang ngasih jari", tentang pendidikan, sekolah, dan lain-lain. "menurut anda nona?"
sambil menghirup chamomile tea di sofa merah, "saya dengar pengurus negara dapat kenaikan pendapatan, dan lima kali bonus." muka bapak-bapak itu pucat. "saya dengar sih di dusun tani ada yang menemukan varietas baru jagung ya.. tapi kasian..dia kesulitan...kalau saja ada yang bantu..oh iya, di pulau wari itu juga katanya banyak anak pinternya...tapi ga ada sekolah..ckckck..srruuup... wah, saya harus konser nih di negara sebelah, chopper saya sudah nunggu..mari bapak-bapak.. mister komandan, saya pinjem landasannya ya.."
1 komentar:
Cieee yang habis baca buku.....
Dicariin orang gramed tuh...
Posting Komentar