22.5.08

bring the tech to the nation

india negara miskin. pendukuknya sekitar 1,13 milyar jiwa (mart 2008).
rrc 1,25 milyar jiwa penduduk terdaftar.
gdp india dan rrc tidaklah sebesar negara termiskin eropa, yah seperti spanyol yang di buku dan brown digital fortress digambarkan begitu kumuh dan miskin out of law (mungkin dibandingkan negara2 yg ia kunjungi saja seperti vatikan, perancis, dan yg sejenis).
spain (2005) berisi 40.4 juta jiwa. dengan GDP 1.03 trilyun USD. GDP per capita 25600 USD. Mereka menyiapkan uang pertahanan sekitar 8.5 juta USD.
Negara kecil sebelahnya yang katanya lebih miskin, Portugal (2005) isinya 10.61 juta jiwa, dengan GDP 200.6 juta USD. GDP per capita 19000 USD, atau sekitar 190juta rupiah. Mereka mengeluarkan sekitar 2.3 milyar USDolar untuk pertahanan negara.

dua negara eropa ini cuma beberapa negara yang tidak begitu kaya buat eropa.

Perancis (2005): population 60.88 juta jiwa. GDP 1.79 trilyun USD. GDP per capita 29600 USD. Defense Budget: 41.6 milyar USD.
Rusia (2005) : 142.89 juta jiwa. GDP 1.28 trilyun USD. GDP per capita 11000 USD. Defense budget: 23.70 milyar USD.

Rusia dengan populasi sebesar itu dan pendapatan yang bahkan tidak begitu jauh berbeda dengan spanyol yang lebih kecil, rela mengeluarkan uang pertahanan sampai 23,70 milyar dolar amerika.
Pertahanan itu, tentu saja paling besar disumbangkan pada penelitian dan pengembangan teknologi angkasa.

India, RRC, bahkan Afrika Selatan adalah negara-negara yang tidak termasuk kaya namun telah mengerti pentingnya teknologi angkasa, teknologi informatika dimana orang-orang india terkenal dengan kecerdasannya ber-it di dunia -namun sayang karena orang india terlalu banyak sehingga tenaga mereka seringkali tidak dibayar mahal-.
India yang tingkat kemiskinannya cukup tinggi, banyak penyakit seliweran, pemandangan kumuh bukan hal aneh, rumah pejabat dprnya hanya rumah biasa seperti rumah-rumah pejabat tentara yang sering saya lihat di jalan pahlawan bandung dengan mobil fiat tua, namun mereka menghabiskan banyak pendapatan negaranya untuk kemajuan teknologi. India mempunyai stasiun bumi, dan telah meluncurkan roket sejak puluhan tahun yang lalu. India adalah negara yang cukup dipandang maju dalam perteknologian perangkasaan di dunia.
begitu pula rrc, negara komunis yang rupanya cukup berhasil dalam menata negara yang luar biasa luas dan meluber penduduk ini, bahkan telah mengirim awak manusia ke luar angkasa.

tak jauh berbeda dengan afrika selatan. negara miskin yang berteknologi tinggi. teknologi antariksa. mereka pernah mengadakan lomba menulis teknologi angkasa sedunia yang kemudian dimenangkan seorang pelajar indonesia dari smu 70 jkt. karya tulis anak bangsa tentang angkasa yang seharusnya bisa diapresiasi oleh bangsa sendiri.

negara-negara miskin itu, mempunyai pandangan maju, pandangan tidak miskin.
yaitu pandangan akan masa depan, bahwa kemakmuran, bahkan keamanan negara di masa depan, berada dalam teknologi maju, teknologi antariksa.bukan untuk berperang, namun untuk pertahanan negara, telekomunikasi dalam segala bentuk.

apakah teknologi tinggi tersebut menolong?
tentu saja.
indonesia negara kaya.
kaya manusia, kaya sumber alam, kaya kebudayaan.
turisme, manusia yang mampu dididik, perusahaan sumber alam nasional adalah potensi besar yang dimiliki indonesia.
namun mengapa pekerjaan yang sama bisa dihargai begitu jauh di negara lain?
gaji seorang staff di bank bagian klerikal mungkin berkisar 2- 3 ato paling besar 6 juta.
teman saya yang bekerja di bank queensland australia, part time pula, sebulan ia bisa dapet 30 juta rupiah.
so, mostly Indonesian people work their asses twice harder than or as hard as aussie people (sori guys..)but makes money ten times even twenty timen lower than the poorest country in europe (hey, i'm talking without fact here.. just assumption).

GERMANY. AUSTRIA. negara-negara itu gak punya laut. gak kayak indonesia yang bisa ngabur lewat lautnya yang banyak, sembunyi di pulaunya yang bejibun dan perawan, negara-negara itu hanya punya darat dan udara. tapi mereka so loaded, kaya abis, penduduk sedikit, pendapatan bertumpah ruah. dan mereka aman. jerman mengeluarkan 37 milyar dolar dengan GDP 2,6 trilyun dan berpenduduk 84 juta jiwa (lebih banyak dari prancis ya).

teknologi-teknologi pertahanan itu, tentunya tak lepas dari teknologi angkasa.
saat ini, biarpun indonesia punya laut luas, pulau perawan yang aman, namun semua itu tak akan mampu melawan ganasnya terawang satelit yang bahkan saat ini mungkin ada puluhan yang bertengger di atas indonesia sendiri. tak ada lagi tempat bersembunyi. nowhere to hide (kayak pelem aja). with one simpe button pressing, then cuuuu.. indonesia bisa meledak gitu aja dengan serangan laser dari atas bumi yang tak berhukum itu.

indonesia kaya. namun kenapa saat ini indonesia menjadi salah satu negara termiskin di dunia? satu ringgit atau satu rupee bisa menghasilkan beberapa rupiah.
kapan dong satu rupiah bisa menjadi beberapa dolar manapun?
permainan uang memang permainan licik politik dunia. i'm outta there.

nah, udah tau indonesia terpuruk, gula dan beras yang bisa diproduksi sendiri aja impor.
kalau hasil bumi tak bisa dimanfaatkan, nilai tenaga kerja jatuh, tingkat bisa membaca turun, lebih banyak impor, apa yg salah?
indonesia terlalu bergantung pada banyak negara.
kalau mau maju, jadi negara yang berdikari. makan hasil bumi sendiri, didik dan gunakan manusia indonesia untuk bangsa sendiri, dan... majukan teknologi.
karena teknologi tinggi adalah masa depan.
janganlah pemerintah terlalu fokus dengan masalah pembangunan ekonomi dengan berbagai rumus yang tidak jelas itu, memutar uang dengan uang.
negara yang maju adalah negara dengan teknologi tinggi, dan itu adalah teknologi angkasa, dengan bahasa matematika, dunia pengobatan dan sebagainya.

saat ini, anggaran untuk bidang teknologi tidaklah sebesar dana penyehatan bank atau dana KPK.
karena ketidak seriusan dukungan negara pada lembaga teknologi, akhirnya membuat tenaga-tenaga ahlinya bosan dan mandul.

ayo, sebelum mandul beneran, ayo kita majukan teknologi bangsa!!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Waduh kalo yang ini kok susah ya ngasih commentnya.
Hiks... mikir berat...garuk-garuk, ketombe adul-adul.
Akhirnya menemukan kata-kata :
India itu banyak yang kaya lho, cuman kayak Indonesia juga banyak ketidakseimbangan kekayaan. Yang kaya kuuuuaya yang miskin muuuiiskin, jadi gabnya tinggi.
Tapi soal technology terutama telekomunikasi, India bukan termasuk yang gaptek. Cukup dipertimbangkan di dunia luar.
Wah ngomongnya jadi serius banget ya...
Tadi siapa yang ngomong ya...
Kayaknya bukan aku dech ncib...